Monggo silahkan di download..
KECERDASAN BUATAN ( A-I )
Janganlah kau simpan luka hingga kau mendendam karnanya... tpi ukirlah ia di hamparan pasir hingga angin berhempus menghapus ukiran lukamu.....
Jumat, 30 November 2012
Sabtu, 24 November 2012
Subhanalloh..... sekarang giliran kita sodaraku...
REPUBLIKA.CO.ID, Jad adalah seorang pria keturunan Yahudi. Di pertengahan hidupnya, ia memeluk agama Islam. Setelah bersyahadat, ia mengubah namanya menjadi Jadullah Al-Qur'ani.
Jad pun memutuskan hidupnya untuk berkhidmat dalam dakwah Islamiyah. Dia berdakwah ke negara-negara Afrika dan berhasil mengislamkan jutaan orang.
Sejatinya, Ibunda Jadullah adalah Yahudi fanatik, seorang dosen di salah satu lembaga tinggi. Namun di tahun 2005, dua tahun setelah kematian Jadullah, ibunya memeluk agama Islam.
Ibunda Jadullah menuturkan, putranya menghabiskan usianya dengan berdakwah. Dia mengaku telah melakukan beragam cara untuk mengembalikan putranya pada agama Yahudi. Namun, selalu gagal.
''Mengapa seorang Ibrahim yang tidak berpendidikan dapat mengislamkan putraku,'' ujar sang ibu terheran-heran. Sedangkan dia yang berpendidikan tinggi tak mampu menarik hati putranya sendiri kepada agama Yahudi.
***
Kisah Jad dan Ibrahim
Lima puluh tahun lalu di Prancis, Jad bertetangga dengan seorang pria Turki berusia 50 tahun. Pria tersebut bernama Ibrahim. Ia memiliki toko makanan yang letaknya di dekat apartemen tempat keluarga Jad tinggal. Saat itu usia Jad baru tujuh tahun.
Jad seringkali membeli kebutuhan rumah tangga di toko Ibrahim. Setiap kali akan meninggalkan toko, Jad selalu mengambil coklat di toko Ibrahim tanpa izin alias mencuri.
Pada suatu hari, Jad lupa tak mengambil coklat seperti biasa. Tiba-tiba, Ibrahim memanggilnya dan berkata bahwa Jad melupakan coklatnya. Tentu saja Jad sangat terkejut, karena ternyata selama ini Ibrahim mengetahui coklatnya dicuri. Jad tak pernah menyadari hal tersebut, dia pun kemudian meminta maaf dan takut Ibrahim akan melaporkan kenakalannya pada orang tua Jad.
"Tak apa. Yang penting kamu berjanji tidak akan mengambil apapun tanpa izin. Lalu, setiap kali kamu keluar dari sini, ambillah cokelat, itu semua milikmu!" ujar Ibrahim. Jad pun sangat gembira.
Waktu berlalu, tahun berubah. Ibrahim yang seorang Muslim menjadi seorang teman bahkan seperti ayah bagi Jad, si anak Yahudi. Sudah menjadi kebiasaan Jad, dia akan berkonsultasi pada Ibrahim setiap kali menghadapi masalah.
Dan setiap kali Jad selesai bercerita, Ibrahim selalu mengeluarkan sebuah buku dari laci lemari, memberikannya pada Jad dan menyuruhnya membuka buku tersebut secara acak. Saat Jad membukanya, Ibrahim kemudian membaca dua lembar dari buku tersebut kepada Jad dan memberikan saran dan solusi untuk masalah Jad. Hal tersebut terus terjadi.
Hingga berlalu 14 tahun, Jad telah menjadi seorang pemuda tampan berusia 24 tahun. Sementara Ibrahim telah berusia 67 tahun.
Hari kematian Ibrahim pun tiba. Namun sebelum meninggal, dia telah menyiapkan kotak berisi buku yang selalu dia baca acapkali Jad berkonsultasi. Ibrahim menitipkannya kepada anak-anaknya untuk diberikan kepada Jad sebagai sebuah hadiah.
Mendengar kematian Ibrahim, Jad sangat berduka dan hatinya begitu terguncang. Karena selama ini, Ibrahim satu-satunya teman sejati bagi Jad, yang selalu memberikan solusi atas semua masalah yang dihadapinya.
Selama 17 tahun, Ibrahim selalu mempelakukan Jad dengan baik. Dia tak pernah memanggil Jad dengan "Hei Yahudi" atau "Hei kafir" bahkan Ibrahim pun tak pernah mengajak Jad kepada agama Islam.
***
Hari berlalu, setiap kali tertimpa masalah, dia selalu teringat Ibrahim. Jad pun kemudian mencoba membuka halaman buku pemberian Ibrahim. Namun, buku tersebut berbahasa arab, Jad tak bisa membacanya. Ia pun pergi menemui salah satu temannya yang berkebangsaan Tunisia. Jad meminta temannya tersebut untuk membaca dua lembar dari buku tersebut. Persis seperti apa yang biasa Ibrahim lakukan untuk Jad.
Teman Jad pun kemudian membaca dan menjelaskan arti dua lembar dari buku yang dia baca kepada Jad. Ternyata, apa yang dibaca sangat pas pada masalah yang tengah dihadapi Jad. Temannya pun memberikan solusi untuk masalah Jad.
Rasa keingin tahuannya terhadap buku itu pun tak bisa lagi dibendung. Ia pun menanyakan pada kawannnya, "Buku apakah ini?" tanyanya. Temannya pun menjawab, "Ini adalah Alquran, kitab suci umat Isam," ujarnya.
Jad tak percaya sekaligus merasa kagum. Jad pun kembali bertanya, "Bagaimana cara menjadi seorang Muslim?"
Temannya menjawab, "Dengan mengucapkan syahadat dan mengikuti syariat." Kemudian, Jad pun memeluk agama Islam.
Setelah menjadi Muslim, Jad mengubah namanya menjadi Jadullah Al-Qur'ani. Nama tersebut diambil sebagai ungkapan penghormatan kepada Al-Qur'an yang begitu istimewa dan mampu menjawab semua permasalahan hidupnya selama ini.
Sejak itu, Jad memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupya untuk menyebarkan ajaran yang ada pada Alquran.
Suatu hari, Jadullah membuka halaman Alquran pemberian Ibrahim dan menemukan sebuah lembaran. Lembaran tersebut bergambar peta dunia, ditandatangani Ibrahim dan bertuliskan ayat An-Nahl 125.
"Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik..." Jad pun kemudian yakin bahwa lembaran tersebut merupakan keinginan Ibrahim untuk dilaksanakan oleh Jad.
Jadullah pun meninggalkan Eropa dan pergi berdakwah ke negara-negara Afrika. Salah satu negara yang dikunjunginya yakni Kenya, di bagian selatan Sudan dimana mayoritas penduduk negara tersebut beragama Kristen.
Jadullah berhasil mengislamkan lebih dari enam juta orang dari suku Zolo. Jumlah ini hanya dari satu suku tersebut, belum lagi suku lain yang berhasil dia Islamkan. Subhanallah.
Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Afriza Hanifa
ref:
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=359195284176171&set=a.356654911096875.82968.356620257767007&type=1&theater
Jumat, 23 November 2012
Di CINA ini bisa terjadi.. Tapi di Indo??? SatPol PP??
Inilah Akibat Rumah yang Anti-Relokasi
ZHEJIANG –
Lantaran tak sepakat dengan harga yang ditawarkan, pasangan lanjut usia
asal Kota Wenling, Provinsi Zheziang, Cina menolak relokasi yang
ditawarkan pemerintah setempat bagi satu unit bangunan rumahnya.
Beruntung kedua pihak saling memahami, karena pemerintah tidak bisa memaksa terlebih si pemilik bangunan memiliki sertifikat kepemilikan dan izin mendirikan bangunan. Sehingga bangunan itu pun tetap dipertahankan meski seluruh bangunan di kawasan itu sudah dirobohkan berganti dengan proyek pembangunan jalan.
Akan tetapi, apa yang terjadi kemudian bisa jadi tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Rumah yang dihuni Luo Baogen dan istrinya ini sekarang berada tepat di tengah badan jalan. Sehingga mengharuskan pembangunan proyek jalan itu mengikuti keberadaan rumah seperti membentuk lingkaran dengan rumah di bagian tengahnya. Uniknya, rumah ini benar–benar hanya ada satu di sepanjang jalan mulus itu.
Sebagaimana dilansir Daily Mail, Kamis (22/11/2012), ketika masa–masa kejayaan komunis, negara berhak menghancurkan bangunan warganya, sehingga mudah bagi mereka untuk mengatur lokasi pemukiman. Namun kini, aturannya telah direvisi. Ilegal jika negara memaksa menghancurkan rumah penduduk tanpa adanya kesepakatan antara keduanya. (*)
Beruntung kedua pihak saling memahami, karena pemerintah tidak bisa memaksa terlebih si pemilik bangunan memiliki sertifikat kepemilikan dan izin mendirikan bangunan. Sehingga bangunan itu pun tetap dipertahankan meski seluruh bangunan di kawasan itu sudah dirobohkan berganti dengan proyek pembangunan jalan.
Akan tetapi, apa yang terjadi kemudian bisa jadi tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Rumah yang dihuni Luo Baogen dan istrinya ini sekarang berada tepat di tengah badan jalan. Sehingga mengharuskan pembangunan proyek jalan itu mengikuti keberadaan rumah seperti membentuk lingkaran dengan rumah di bagian tengahnya. Uniknya, rumah ini benar–benar hanya ada satu di sepanjang jalan mulus itu.
Sebagaimana dilansir Daily Mail, Kamis (22/11/2012), ketika masa–masa kejayaan komunis, negara berhak menghancurkan bangunan warganya, sehingga mudah bagi mereka untuk mengatur lokasi pemukiman. Namun kini, aturannya telah direvisi. Ilegal jika negara memaksa menghancurkan rumah penduduk tanpa adanya kesepakatan antara keduanya. (*)
RENUNGAN : KEMATIAN KEKASIH ALLAH SAJA MENYAKITKAN, BAGAIMANA DENGAN KITA YANG PENUH DOSA DAN KEHINAAN ???
Sebelum malaikat Izrail diperintah Allah SWT untuk mencabut nyawa Nabi Muhammad SAW, Allah SWT berpesan kepada malaikat Jibril. “Hai Jibril, jika kekasih-Ku menolaknya, laranglah Izrail melakuka
n tugasnya!” Sungguh berharganya manusia yang satu ini yang tidak lain adalah Nabi Muhammad
SAW.
Di rumah Nabi Muhammad SAW, Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk sambil berkata, “Maafkanlah, ayahku sedang demam” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian Fatimah kembali menemani Nabi Muhammad SAW yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”. “Tak tahulah ayahku, sepertinya orang baru, karena baru sekali ini aku melihatnya” tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. “Ketahuilah wahai anakku, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut pun datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya.
Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah SWT dan penghulu dunia ini. “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu” kata malaikat Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jmalaikat ibril lagi. “Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar bahwa Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya” kata malaikat Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya malaikat Izrail melakukan tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. “Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. “Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal” kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku” Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum (peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu)”.
Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii! (Umatku, umatku, umatku)”. Dan, berakhirlah hidup manusia yang paling mulia yang memberi sinaran itu. Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaihi wasahbihi wasallim.
Ya Allah, Berikanlah untuk Muhammad “al wasilah” (derajat) dan keutamaan. Dan tempatkanlah ia di tempat terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan”. Betapa mendalam cinta Rasulullah kepada kita ummatnya, bahkan diakhir kehidupannya hanya kita yang ada dalam fikirannya. Sakitnya sakaratul maut itu tetapi sedikit sekali kita mengingatnya bahkan untuk sekedar menyebut namanya. (sen)
Aamiin
#referensi
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=10151526096314746&set=a.425641194745.212274.388920459745&type=1
Di rumah Nabi Muhammad SAW, Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk sambil berkata, “Maafkanlah, ayahku sedang demam” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian Fatimah kembali menemani Nabi Muhammad SAW yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”. “Tak tahulah ayahku, sepertinya orang baru, karena baru sekali ini aku melihatnya” tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. “Ketahuilah wahai anakku, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut pun datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya.
Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah SWT dan penghulu dunia ini. “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu” kata malaikat Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jmalaikat ibril lagi. “Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar bahwa Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya” kata malaikat Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya malaikat Izrail melakukan tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. “Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. “Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal” kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku” Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum (peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu)”.
Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii! (Umatku, umatku, umatku)”. Dan, berakhirlah hidup manusia yang paling mulia yang memberi sinaran itu. Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaihi wasahbihi wasallim.
Ya Allah, Berikanlah untuk Muhammad “al wasilah” (derajat) dan keutamaan. Dan tempatkanlah ia di tempat terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan”. Betapa mendalam cinta Rasulullah kepada kita ummatnya, bahkan diakhir kehidupannya hanya kita yang ada dalam fikirannya. Sakitnya sakaratul maut itu tetapi sedikit sekali kita mengingatnya bahkan untuk sekedar menyebut namanya. (sen)
Aamiin
#referensi
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=10151526096314746&set=a.425641194745.212274.388920459745&type=1
DOA UNTUK GAZA-PALESTINA
Ya Allah, Berikanlah keselamatan kepada penduduk Palestina dari
serangan zionis Israel…Sabarkanlah hati mereka dalam menghadapi cobaan
terberat ini…Berikanlah surga-Mu kepada mereka yang mati syahid atas
serangan Israel…
Ya Rabb, Turunkanlah bala tentara langit-Mu untuk menghancurkan Israel…Mereka dengan telah nyata-nyata mengabaikan keberadaan-Mu…Mereka telah menghanc
Ya Rabb, Turunkanlah bala tentara langit-Mu untuk menghancurkan Israel…Mereka dengan telah nyata-nyata mengabaikan keberadaan-Mu…Mereka telah menghanc
urkan masjid, rumah-Mu… Dan mereka segera akan menghancurkan Masjidil Aqsa…
Sebelum hal itu terjadi…
Turunkanlah pertolongan-Mu Ya Allah…
Hancurkan Israel, seperti ketika Engkau menghancurkan tentara Abrahah…
Ya Allah, Berikanlah kemenangan kepada pasukan-pasukan Muslim Palestina, dalam menghadapi serangan Yahudi Israel, yang nyata-nyata telah membuat kerusakan di muka Bumi-Mu ini Ya Allah…
Mereka melarang negara-negara Muslim memiliki senjata nuklir, tapi mereka nyata-nyata mengembangkan senjata-senjata nuklir pemusnah massal yang siap di luncurkan setiap saat untuk menghancurkan umat Muslim…
Ya Allah, Halangi-lah pandangan pilot-pilot jet tempur Israel, sehingga mereka malah menjatuhkan bom di wilayah mereka sendiri…Hancurkan-lah pasukan darat mereka, seperti ketika Engkau memberikan kemenangan kepada Rasulullah Muhammad saw saat menghancurkan pasukan kafir Qurasy…
Berikanlah kemenangan kepada para Mujahidin Palestina, seperti ketika Engkau memberikan kemenangan besar kepada pasukan Salahuddin ketika menghancurkan bala tentara salib…Satukanlah faksi-faksi yang terpecah di Palestina, agar mereka konsentrasi menghadapi Israel…
Ya Allah, Kami sudah berjuang dengan segala cara menghadapi zionis Israel, dengan sekutu Amerika Serikat-nya yang selalu membantu mereka….
Hancurkan-lah kedua bangsa ini, seperti Engkau menghancurkan kezaliman&kesombongan Firaun…
Ya Allah, Kabulkan doa kami ini….
Amin Ya Rabbal Alamin…
Sebelum hal itu terjadi…
Turunkanlah pertolongan-Mu Ya Allah…
Hancurkan Israel, seperti ketika Engkau menghancurkan tentara Abrahah…
Ya Allah, Berikanlah kemenangan kepada pasukan-pasukan Muslim Palestina, dalam menghadapi serangan Yahudi Israel, yang nyata-nyata telah membuat kerusakan di muka Bumi-Mu ini Ya Allah…
Mereka melarang negara-negara Muslim memiliki senjata nuklir, tapi mereka nyata-nyata mengembangkan senjata-senjata nuklir pemusnah massal yang siap di luncurkan setiap saat untuk menghancurkan umat Muslim…
Ya Allah, Halangi-lah pandangan pilot-pilot jet tempur Israel, sehingga mereka malah menjatuhkan bom di wilayah mereka sendiri…Hancurkan-lah pasukan darat mereka, seperti ketika Engkau memberikan kemenangan kepada Rasulullah Muhammad saw saat menghancurkan pasukan kafir Qurasy…
Berikanlah kemenangan kepada para Mujahidin Palestina, seperti ketika Engkau memberikan kemenangan besar kepada pasukan Salahuddin ketika menghancurkan bala tentara salib…Satukanlah faksi-faksi yang terpecah di Palestina, agar mereka konsentrasi menghadapi Israel…
Ya Allah, Kami sudah berjuang dengan segala cara menghadapi zionis Israel, dengan sekutu Amerika Serikat-nya yang selalu membantu mereka….
Hancurkan-lah kedua bangsa ini, seperti Engkau menghancurkan kezaliman&kesombongan Firaun…
Ya Allah, Kabulkan doa kami ini….
Amin Ya Rabbal Alamin…
ref:
Kamis, 22 November 2012
My First Blog
Awalnya blog ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Prak. PTI dikampus.
Smua berawal dari coba-coba,karna terus terang saya masi agak GapTek.
Tapi klo tidak dicoba kapan bisanya..... # test.com
Ini upload gambar pertamaku....
gambar ini saya ambil di pantai Pandan Sari
tepat di sebelah selatan kampung saya.....
Sunset ini saya abadikan dengan kamera 3mp hp. Samsung Galaxy Mini S5570...
Smua berawal dari coba-coba,karna terus terang saya masi agak GapTek.
Tapi klo tidak dicoba kapan bisanya..... # test.com
Ini upload gambar pertamaku....
gambar ini saya ambil di pantai Pandan Sari
tepat di sebelah selatan kampung saya.....
Sunset ini saya abadikan dengan kamera 3mp hp. Samsung Galaxy Mini S5570...
Langganan:
Postingan (Atom)